Hampir 2 tahun rasanya
Aku memendam rasa ini
Rasa yang tak kunjung berubah
Yang ku rasa malah semakin dalam..
Sekalipun kehadiranmu jarang tersapa oleh ragaku
Tapi aku sungguh berterimakasih kepada Tuhan
Masih diberi kesempatan untuk melihatmu, walau hanya dari kejauhan
Dan tiap kali mata kita saling memandang
Aku mencoba menyembunyikan wajah merahku dihadapanmu..
Aku mencoba menetralisir degup jantungku
Yang selalu berdetak kencang setiap kali kita bertemu di lorong itu
Aku yang hanya berani
Menceritakan sosokmu menjadi bentuk untaian kata-kata di dunia yang tak nyata ini..
Terkadang aku merasa menjadi wanita yang seutuhnya
Ketika kamu berada satu garis di sampingku walau jarak memisahkan kita
Aku menyukainya
Senyuman manis yang tergores dibibirmu
Senyuman yang tak pernah bisa ku lupakan
Hari terus berganti
Rasa itu terus mengalir
Dan mencoba membuat palung terdalam di dasar hati
Yang hanya bisa di huni oleh sosokmu, ya.. sosokmu saja
Kadang aku tertawa mengingat hal-hal bodoh yang kamu lakukan
Tapi.. tak jarang air mata menetes dengan sendirinya
Tangis yang tak bisa ku tahan
Tangis yang jatuh dan memintamu untuk menghapusnya
Darimu aku belajar arti hidup
Bahwa hidup harus terus berjalan meski masa lalu terus membayang di belakang
Begitu pun dengan aku
Aku harus tetap berjalan meski kamu masih terus menjadi sosok yang selalu ku rindukan
Aku tak memintamu untuk mencintaiku
Tapi aku memintamu untuk menghargai apa yang kamu punya
Sebelum semuanya hilang dan kamu merindukannya
Aku berharap bisa menghilang dari kehidupanmu
Dan pada saat yang tidak ku duga, kamu merindukanku
Hanya itu saja..
0 komentar:
Posting Komentar