Bukan karena ku tak mencintaimu.
Tapi karena inilah jalan yang terbaik yang bisa kita tempuh. Ketahuilah aku mencintaimu.
Selamat tinggal :')
MESSAGE SENT
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini, hari pertamaku sekolah dengan keadaan mata memerah.
Semua teman terdekatku bertanya tentang keadaanku. Tapi ku hanya bisa berkata, "i'm okay, don't worry"
Mereka pun serentak bertanya, "kamu putus dengannya?"
Aku pun menjawab "dari mana kalian tau?"
"Dia yang mengatakan kepada kita"
Iya aku memang putus dengannya.
"Bagaimana bisa? Kalian adalah pasangan paling cocok yang pernah kita lihat."
Aku punya alasan lain yang tidak perlu kalian ketahui.
"Jika kamu membutuhkan kami, kami siap menjadi pundak tempatmu bersandar putri.."
Terimakasih. Kalian memang teman-temanku yang paling baik, tapi ku butuh waktu tuk sendiri. Ku mohon, tinggalkan aku.
"Baiklah.."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lapangan bola
Woy kodok oper bolanya!!!
Eh iya.
Lu kenapa sih? dari tadi kayaknya galau banget. Main jadi ga becus gini.
Gue putus dik sama putri...
HAH? Demi apa lu?
Apaansih, serius. Liat aja nih di hp gue.
Alasan dia putusin lo apa? kok ga jelas gini sih?
Ga tau gue. Dia bilang dia punya alasan sendiri. Dia bilang, dia masih cinta sama gue. Tapi ini jalan terbaik yang mau dia tempuh. Entahlah gue juga bingung sama jalan pikirannya dia.
Tapi lo masih cinta kan sama dia?
Masih lah. Yaudahlah, toh perempuan banyak ini bukan cuma dia doang kok.
Perpustakaan
Sya, gue ngerasa gue bersalah udah mutusin secara sepihak. Gue menyesal dengan perbuatan gue sya.
Lo juga sih put, kan gue udah bilang. Berpikirlah sebelum bertindak.
Gue pikir ini adalah jalan yang paling baik yang bisa gue tempuh. Tapi ternyata, dia emang orang terbaik yang pernah gue milikkin sya.
Lo masih cinta sama dia?
Masih sya. Gue nyesel udah milih seseorang yang salah. Gue menyesal sya, kalo seandainya waktu bisa diputar. Gue akan hindarin semua ini. Seseorang yang gue anggap menyukai gue tapi belum ada bukti, malah gue pilih, Sedangkan seseorang yang tulus mencintai gue, malah gue tinggalin.
Saran gue sih, lo balikan aja sama dia.
Tapi sya, dia sekarang udah terlihat bahagia tanpa gue disisinya. Dia pun sepertinya udah deket sama adik kelas X-IPA itu.
Gue yakin di dalam hatinya cuma ada lo, walaupun sekarang dia bisa bohongin tingkah lakunya. Dia masih butuh lo put.
Gue ga yakin sya, dia move on terlalu cepat. Gue kangen arief muhammad :'(
"Duh put, sebentar lagi lo kan mau ikut kejuaraan pencak silat kan? Yaudahlah lupain sejenak arief dalam pikiran lo. "
Hmmmm................
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(**)Hai rief. Apakabar? Sudah lama ya kita sms ga kaya gini. Hmmm hari minggu besok ada acara
ga?
Kabarku baik, bagaimana denganmu? hari minggu aku tidak ada acara, memang kenapa?
(**)Alhamdulillah baik. Bagus deh. Hmmm minggu besok aku ada kejuaraan pencak silat di gor
pensi @ jktsel. Bisa dateng kan?
Bisa kok. Jam berapa mulainya?
(**) Jam 12;00. Ku harap kau datang tepat waktu. Terimakasih ya :')
Iya, aku pasti datang :)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ah kalo kaya gini caranya gue bakal telat dateng nih!! kampret pake macet.
Rief, lo dimana? pertandingan udah dimulai. Putri udah turun.
From: Me.
Gue lagi otw bro.
From: Adit
dateng ASAP
Suara ban motor beradu dengan aspal memekakan telinga.
Mas tolong masssss bawa anak saya ke rumah sakit mas. Tolongggggg.
Ibu. Ibu gapapa? biar anak ibu saya yang bawa ke rumah sakit.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ GOR PENSI
Sampai saat ini, disaat-saat yg seharusnya dia memberi support kepadaku, sampai saat ku menerima medali pun arief belum dateng juga. Kemana dia? Mana janjinya? Apa dia masih marah kepadaku? Tapi apa alasannya? Mengapa dia sampai saat ini belum datang juga? Semua pertanyaan menggebu-gebu dihatiku. Rasa cemas ini tidak bisa ku hilangkan. Handphone dia pun tidak aktif. Kemana dia?
Put. Arief belum dateng juga?
Belum dit, gue gatau apa yang ada dipikirannya. Kenapa dia harus janji dateng kalau memang dia ga bisa dateng.
Tapi tadi sekitar jam 12;00 gue sms dia dan dia bilang dia lagi otw.
Tapi mana dia? ga mungkin kan dia nyasar? Orang dia berkali-kali kok anterin gue kesini kalo gue lagi latihan. Yaudahlah dit, mungkin dia emang udah ga mau berhubungan dengan gue lagi. Dia yang gue harapkan bisa kasih support disaat gue butuh. Malah ilang entah kemana. Dit bilangin sama arief, gue kecewa sama tingkahnya.
Put lo mau kemana? Siapa tau arief lagi dijalan dan bentar lagi sampe.
Udahlah dit, gue capek.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ibu, maaf saya harus pergi.
Iya, terimakasih ya mas sudah menolong saya. Maafkan saya jika terlalu merepotkan dan mengganggu acara anda.
Iya bu tidak apa-apa.
Motor CS1 itu pun dikebut dengan kecepatan 70 km/jam. Arief tersadar ini sudah terlambat. Tapi apa daya, semua sudah terjadi. Begitu sampai, hanya tersisa beberapa atlet yang baru saja bertanding. Tertegun dia mendengar bahwa putri, sudah pulang. Hancurlah harapannya. Habislah dia. Pulang dengan keadaan menyesal.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih telah membuatku kecewa :(
itulah tweet pertama yang kubuat sore ini. Ku tujukkan kepada dirimu, arief.
Arief pun mereply tweetku dia pun berkata
Maaf put. Nomor ga aktif ya? mau telfon ga bisa terus @PutriS13
Aku pun enggan untuk mereply tweetnya, aku terlalu kecewa dibuat olehnya.
Ketika kunyalakan handphone ku, tertulis
arief . 10 unread.
arief. 20 misscall.
arief. 1 voice note.
Ku baca smsnya dengan sangat kecewa. Dan ku dengarkan suaranya yg terlihat sangat capek. Dia beralasan dia sedang menolong seorang ibu yang sedang kecelakaan. Tapi aku tidak percaya. Bisa saja dia berbohong. Mulai sejak saat itu, aku berusaha menghindar setiap kali bertemu dengannya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika masa-masa MOS dimulai.
Semua siswa baru dibuat terperangah dengan keahliannya dalam mengoper bola.
Aku sungguh bersyukur pernah menjadi bagian dari hidupnya. Walaupun hanya untuk sementara.
Ketika disaat aku tampil didepan mereka semua.
Semua bersorak-sorai meneriaki namaku. Termasuk dia.
Ketika selesai ku tampil, arief pun datang ke tempatku istirahat.
Dia mengatakan padaku, aku begitu cantik. Begitu menawan ketika ku sedang beraksi dengan jurus-jurus pencak silat. Dia berharap ingin menjadi bagian dari hidupku kembali. Aku pun bilang, aku tidak bisa. Maksudnya, tidak bisa menolak permintaannya :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian ceritanya. Ini hanya fiktif ya :)
Thanks udah mau baca :)
0 komentar:
Posting Komentar