Jumat, 13 Juli 2012

Not me!!

Diposting oleh Refika Dwiputri di 05.29
Dikisahkan seorang gadis berumur 12 tahun bernama Avril Lavigne. Dia adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Dia adalah seorang gadis yg di fitnah oleh seorang yg kejam, dia di fitnah bahwa dia adalah seorang gadis dengan kepribadian ganda. Seorang dokter mencoba menolong, apakah dia bisa membantu avril memecahkan misteri ini?

                    ***
"Dia telah membunuh anakku!" Seru seorang ibu yg sedang terduduk lemas sambil terus menyalahi Avril.
"Dasar gadis pembohong! Kecil-kecil sudah menjadi pembohong! Mau jadi apa kau setelah besar nanti?" Seru pemuda yg berada di pengadilan tersebut.
"Iya! Diaa juga telah membunuh kakaknya sendiri! Dasar adik tidak tau diri!" Seru seorang ibu yg terus menyalahi avril.
"Harap semua tenang." Teriak hakim.
"Apa benar saat hari kejadian kau ada disana?" Tanya hakim kepada Avril.
Avril hanya bisa diam sambil menggigiti bibir mungilnya dan terus memeluk erat boneka hello kittynya. Hanya itulah satu-satunya barang yg avril punya. Boneka yg menjadi saksi bisu akan misteri pembunuhan berantai ini.
Tiba-tiba suara seorang pemuda itu kembali menggema di persidangan "JAWAB!!!" DASAR PEMBOHONG!!"
"Sudah-sudah. Sidang kali ini kita tunda." Seru hakim

                        ***
"Ku harap kau memejamkan matamu, tarik nafas, lalu buang. Lakukan itu berulang sambil mengingat kejadian lampau." Pinta dokter Budi yg menangani Avril
 Avril pun teringat akan kejadian lampau yg pernah dia alami. Teringat disitu Keluarga kecil yg bahagia, Ayah, Ibu, Kakak, Dan Adik yg duduk manis di ruang makan. Bersenda gurau dengan Avril . Namun ingatan Avril  lenyap begitu saja dan seketika Avril  kejang dan langsung pingsan. Dokter yg menanganinya pun kaget dan langsung membawanya ke kamar pasien.
"Anak ini memang depresi berat, sulit baginya untuk mengingat kembali kejadian lampau, tapi aku pasti bisa membuatnya ingat dan menyelamatkannya dari jebakan neraka ini! Aku harus menyelamatkan Avril dari kekejaman orang-orang yg tidak berprikemanusiaan ini!" Pikir dokter psikiater yg menangani Avril.

                  ***
"Kemana Avril?!? Cepat lapor FBI katakan Dokter Budi telah menghilangkan barang bukti dan menjadi buronan! Cepat!!!" Seru hakim kepada para pengawalnya.

                  ***
Mobil Sport itu pun dikebutnya dengan kecepatan 100 km/jam. "Ayah.....Ibu....Kalian dimana?" Seru Avril  yg masih kebingungan karena ayah dan ibunya tidak berada disampingnya. Dokter Budi pun memberhentikan mobilnya dan segera mengambil suntikan obat bius untuk menenangkan Avril . "Maafkan dokter budi Avril, dokter akan bawa kamu ke tempat yg seharusnya. Tolong kamu tenang ya." Bisik dokter budi kepada Avril . Avril pun hanya bisa tertidur pulas di mobil dan Dokter Budi pun melanjutkan perjalanannya.

10 jam telah berlalu, Sampailah mereka pada satu tempat dimana rumah yg ada dipemukiman tersebut, jaraknya sekitar 20 meter, Halaman rumah penduduk pun masih dipenuhi dengan pepohonan yg sangat rindang. Ternyata, disitulah rumah Avril  dulu. Tempat dia bersama keluarga nya yg dulu. Keluarga yg 12 tahun bersamanya dan sekarang entah dimana.

"Avril, bangun nak. Kita sudah sampai. Coba Lihat ini rumah siapa?" Bisik dokter Budi ke Avril yg masih kucek-kucek mata. "Rumah ku!!!!!!!!!!!!! Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaa Avril pulang!!!!!!!!!!"
Avril pun langsung lari dari dalam mobil dan hanya mendapati rumahnya kosong, tidak ada Mama, Papa, Kakak, Maupun Adik. "Dimana mama, dok? Aku rindu peluknya! Aku ingin memeluknya! Aku mau bilang aku baru saja tertidur panjang dengan serangkaian mimpi yg begitu menyeramkan! Dok, mana mama???" Seru Avril kepada dokter.
"Avril, dokter harap kamu tenang ya. Mama kamu lagi pergi sebentar, pagi besok dia mungkin pulang. Sekarang, kita istirahat dulu ya." Dokter budi pun mulai memasuki rumah Avril yg terlihat sudah tidak layak huni, bahkan dia pun sebenarnya tidak tau keberadaan mama desy, mama desy adalah ibunda Avril . Dia meninggalkan rumah ini setelah di kucilkan oleh warga sekitar dengan kata-kata yg kotor, bahkan rumah Avril  pun dipenuhi dengan lalat, karena warga melempari rumah Avril dengan kotoran manusia. Karena warga mengira Avril adalah seorang pembunuh yg harus diusir. Bukan hanya Avril yg diusir, tapi seluruh keluarganya. Karena menurut warga, mereka adalah Keluarga PEMBUNUH. "Sungguh betapa kejamnya dunia ini." Akhirnya dokter budi dan Avril pun hanya bisa menempati rumah panggung yg berada disekitar halaman rumah avril, karena hanya itulah tempat yg masih layak untuk ditempati. "Avril, kalau butuh apa-apa dokter budi di depan ya, dokter tidur di bale depan. Kalo ada sesuatu yg mengancam dirimu, kamu teriak sekencang-kencangnya." Avril pun hanya bisa mengangguk.
"Kasian anak ini, kemana keluarga mereka? Semoga dengan kembalinya Avril kesini, besok dia sudah bisa ingat akan kejadian masa lalu dan menguak semua misteri ini." pikir dokter budi.

               ***
"Sungguh, aku tidak bisa tidur" Bisik Avril kepada boneka hello kitty kesayangannya.
"Avril...." Suara itu pun tiba-tiba datang dan sepertinya  Avril tau itu suara siapa.
"Kakak.....?" Sungguh? Ini kakak ku? Kakak febby?" Kakak!!!! Ini Avril, Avril adikmu kak! Aku rindu kakak!" Teriak Avril
"Kakak juga rindu kamu dik, bayangan itu pun memeluk Avril yg terlihat rindu akan pelukan."
"Kakak, aku baru saja tertidur panjang dan aku bermimpi, dan mimpi itu yg membuatku tidak mengerti. Aku bermimpi berada di pengadilan, dan sekarang aku sudah berada dirumah, ada apa dengan ku kak?"
" Avril sayang, mimpi ini akan terus menghantuimu. Sekarang, ikutilah apa kata kakak. Dibawah rumah panggung ini ada pintu rahasia. Hanya papa dan kakak yg tau keberadaannya. Disitu ada papa, dan kakak. Kami terjebak dan tidak bisa keluar. Hanya kamu yg bisa menolong kami avril, tolong kakak" Seketika bayangan itu pun menghilang.
"Kakakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!!" Teriak Avril, keringat pun bercucuran di baju tidurnya. Dokter budi pun mencoba membangunkan Avril , dan akhirnya Avril langsung memeluk dokter budi dan menceritakan apa yg dia mimpikan hari itu.

                  ***
"Yang mulia, kami belum bisa menemukan dimana keberadaan  Avril dan dokter budi sekarang."
"Dasar bodoh!!! Aku sudah membayarmu lebih dari 50 juta dan kamu belum bisa juga menemukannya?"
"Maaf yang mulia, kami sudah berusaha mencari, tapi kami berjanji kami akan bisa menemukan mereka berdua dengan secepat yg kami bisa."
"Temukan mereka, seret mereka ke pengadilan, bawa mereka dalam keadaan APAPUN!" Teriak hakim yg sangat marah mendengar berita dari pengawalnya yg masih belum bisa juga menemukan keberadaan avril dan dokter Budi.
"Dasar pengawal bodoh!Avril  itu makanan empukku! Aku harus menemukannya! Seketika aku pun bisa menjadi seorang hakim yg terlihat pintar! HAHAHA. Kena kau Avril !

                      ***
"Loh, dokter kenapa disini? Bukannya dokter mau ke rumah sakit ya?" Tanya Avril pada dokter Budi yang sedang bermain tab.
"Ngaco kamu vril, orang dokter daritadi ga kemana-mana" Bilang dokter budi kepada sofia.
"Tadi kakak ku yg bilang,"
Dokter budi pun seketika menatap kearah avril yg sibuk sarapan sereal.
"Avril! Disini cuma ada kamu dan dokter! Tidak ada kakakmu." Bisik dokter kepada Avril
"Kakak setiap hari kesini kok, jenguk aku. Dia selalu selimutin aku kalo malem-malem." seru Avril kepada dokter budi.
Dokter budi pun hanya bisa terdiam, karena dokter budi tau ,kakak sofia sudah meninggal 2 minggu yg lalu dan mayatnya pun belum ditemukan.
"Sehabis kamu sarapan, kita ke toko kue bentar ya! Nanti kamu boleh pilih kue kesukaanmu:)"
"Iya, aku juga mau beliin kakak kue kesukaannya ah, biar pas dia dateng , aku bisa kasih kue ke dia."
Dokter budi pun dibuat merinding dengan ocehan Avril yg terkesan memang terjadi.
"YaAllah, aku berlindung kepadamu, lindungi aku dan Avril. Jagalah kami." Doa dokter budi dalam hati.

                 ***
"Dokter baik banget sama Avril, dokter itu kaya kakak. Apapun yg Avril mau pasti dikabulin, makasih ya dok."
"Iya vril, sama-sama."
"Aku jadi ga sabar ketemu kakak dan kasih kue kesukaannya."
"Yasudah, ayo naik ke  mobil dan segera bergegas pulang."

               ***
Pukul 03:00

Bayangan putih yg menyerupai kakak febby pun kembali datang, namun kini dia datang dengan keadaan menangis.Menangis, baju yg berlumuran darah, wajah yg pucat, sambil memeluk seorang ayah yg wajahnya sudah tidak karuan, pucat.
"Avril, bangun sayang. Tolong ayah, ayah sangat butuh bantuan mu sekarang juga. Tolong ayah, tolong... Lalu bayangan itu pun menghilang. Kali ini avril hanya bisa terbangun dengan keadaan pucat. Avril lupa akan apa ucapan kakaknya kemarin, bahwa dia harus ke ruang bawah tanah demi menguak semua misteri keluarganya. Saat itu juga avril membangunkan dokter budi dan langsung mengajak dokter budi untuk ke ruang bawah tanah. Dokter Budi yg sempat diceritakan tentang mimpi avril barusan, wajahnya pun berubah menjadi pucat juga. Dia sungguh sangat takut, tapi dia harus berani menguak misteri dibalik ini semua. "Baiklah vril, kita ke ruang bawah tanah sekarang juga. Segera bawa senter dan jangan lupa masker dan sapu tangan.
"Baik dok!" Dengan sigap avril menyiapkan segala ssuatu yg dia butuhkan.

Pukul 03:30

"Vril, sebaiknya dokter dulu yg menuruni anank tangga ini, kamu ikuti apa kata dokter ya! Bahaya sekali sepertinya ruangan ini."
"Baik dok."

Setelah 1 setengah jam menyusuri ruang bawah tanah tersebut. Terciumlah bau busuk. "Vril, coba senterkan ke arah sini." Terlihat seorang perempuan yg tak lain adalah kak febby sudah membusuk dihinggapi lalat-lalat. "Astagfirullah vril! Ini kak febby!" Teriak dokter. "Kak febby?" Airmata mengucur dari pipi seorang gadis berusia 12 tahun tersebut, tak henti-hentinya dia memeluk jasad kakaknya yg sudah membusuk.
Tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad kak febby, tiba-tiba terdengar suara "minta tolong". Dokter budi sudah ketakutan bukan main, keringat mengucur disekujur tubuhnya. "Vril, coba kamu senterkan ke arah sini!" Benar saja, ayah dari febby dan avril memang ada disitu, dia sedang merintih kesakitan dan dia masih hidup! AVRIL! AYAHMU MASIH HIDUP! Teriak dokter kepada avril. Avril yg sedang menangis tersedu-sedu pun seketika menghampiri dokter dan melihat bahwa ayahnya masih hidup walau dengan keadaan kacau, wajah pucat, dan baju yg berlumuran darah.
"Dok, ini barang bukti aku!!!" Teriak avril yg menemukan satu buah kaset 

            ***
"Yang mulia,. kami sudah melacak keberadaan dokter budi dan avril, dan kami berhasil melacaknya."
"Cepat seret mereka ke pengadilan sebelum mereka mengacaukan misi kita!!!!!!!!!!!" Teriak hakim kepada  para pengawal.

           ***

"Calling rumah sakit 145 cisarua, disini ada 1 orang mayat dan 1 orang korban pecobaan pembunuhan, harap segera datangkan ambulance dan beberapa perawat UGD." Dokter budi mencoba menelpon contact person yg berada di rumah sakit cisarua.
"Baik, segera kami akan meluncur kesana, 40 menit lagi kami sampai ke tkp."
Dokter budi pun tak lupa segera menelpon polisi.

        ***

PENGADILAN

"Hakim saswirotaty terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena telah melakukan pembunuhan berencana, dan menjadi otak dibalik pembunuhan 3 orang dan hakim saswirotaty juga telah melakukan pencemaran nama baik dan telah menjebloskan seorang anak dibawah umur yang jelas-jelas tidak bersalah.Sidang ini kami TUTUP! Ketukan palu pun menghentikan sidang.

          ***

"Gimana vril, kamu suka ice creamnya?"
"Suka dok, makasih ya. Ohya kakak febby nanyain dokter loh semalam.
Dokter budi pun hanya bisa gemetaran dan memasang wajah pucat.
"Hahahaha aku bercanda kok dok" Teriak avril yg terlihat puas telah mengerjai dokter budi hingga ketakutan,
"Dasar avrillllllllll!." Mereka berdua pun akhirnya hidup bahagia , dokter budi pun akhirnya menikah dengan seorang perempuan, mereka akhirnya mengangkat avril menjadi anak angkatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Enchanted Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review